Jumat, 02 Maret 2012

Memory



aku masih termenung menatap hujan sore ini, masih berharap akan ada pelangi menyapa gundahku. tapi tidak! hujan masih turun dengan derasnya bersamaan dengan air mataku.

mungkin saat itu kebodohanku, atau entahlah. itu menjadi setan di pikiranku, yang akhirnya membuat kacau sistem-sistem syaraf yang sebelumnya baik-baik saja.

seharusnya aku tidak membuka kotak itu, dan memang seharusnya aku tidak boleh tau tentang apapun di kotak itu.

"sesil, makan dulu nak.." sahut bunda dari balik pintu kamarku
"ngga nda, nanti aja makannya." suaraku parau .
aku mendengar bunda menghela nafas panjang dan melangkahkan kakinya turun, aku kembali menatap hujan yang tak juga reda. dan kembali air mataku menetes. sebenarnya bukan masalah besar yang sedang ku hadapi. tapi ketakutanku sendiri.

"itu hanya masa lalu sesil .." gumamku pada diriku sendiri. "everything will be fine" aku memeluk bantalku, basah ..
hal yang sama terus bergelayut diotakku. bukan sesal mencintai. sama sekali bukan! tapi sesal mengetahui. semua pikiran seakan bertabrak di otakku dan saling menyalahkan. aku depresi malam ini, sangat! "seharusnya aku ngga buka kotak itu!" teriakku, masih penuh dengan emosi. "seandainya aku tau bahwa itu akan menghancurkan hidupku dan segala yang aku punya!" aku bersimpuh dilantai yang dingin.
iya, kotak itu berisi tentang masa lalu orang yang sedang aku sayang saat ini. karna penasaran aku membukanya, dan ya. itu menghancurkan kinerja otakku yang awalnya sangat baik. "sesil, lihat kebodohanmu! ketakutan itu akhirnya menguasai hidupmu." gumamku,

merasa sangat bodoh, itu hanya masa lalu dan aku terus memikirkan hal itu setiap hari. seandainya bisa, aku ingin memejamkan mataku barang sebentar, dan ketika ku membuka mata. semua akan kembali baik-baik saja. tapi aku rasa itu mustahil. "kau harus merubahnya, dia orang yang berbeda sekarang!" "tapi tidak tidak. dia masih membahas 'dia'nya yang dulu! ah, damn!"
terus otakku seperti itu, dan akhirnya aku merasakan lelah. bukan fisik, tapi batin! kupaksa lupa, yang ada malah memory itu trs berputar di otakku.

masih dalam keletihanbatinku, seharusnya. aku ngga perlu tau apapun sejak hari itu .....................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar