Sabtu, 22 Desember 2012

Rasa Ini, sekedarnya kah?

Sudah ku bilang bukan? Ini bukan mauku! sama sekali bukan mauku. Aku sudah menentang segala hal, berjuang hanya untuk sesuatu yang apa bisa di bilang pantas di perjuangkan? Aku rasa tidak, bagaimana bisa kamu bilang aku tidak menghargai sedangkan aku enggan menoleh sedikit saja ke arah aku berusaha?
Mungkin aku harus menghilang dulu agar kamu menghargai sebuah perasaan? Itu pun kalau kamu peduli.. Percumakan jika terus aku tentang segala hal ini. Biar saja, segala rasa itu membumbung tinggi. Hingga di raih malaikat. Di tiup jadi ketegaran yang kamu tak akan pernah temui di orang lain.
Aku masih menantikan pelangi, sudah ku serahkan pada hujan... Tapi kurindukan senja.. Senjaku masih di gantikan mendung akhir-akhir ini.. Biar ku rengkuh sendiri sakit dan kecemasan ini..
Biar ku peluk sendiri rasa cinta ini, meski nanti aku beranjak dari tempat sekarang aku berpijak. Melepaskan sandaran untukmu. Suatu saat, ketika aku pergi. Percayalah, bahagiamu bukan aku...

Alasan?

"Seharusnya perbedaan itu menyatukan, bukannya begitu?"

Berapa banyak orang berbicara tentang perbedaan? Baik komitmen, prinsip, sifat... Berapa banyak orang mengelu-elukan tentang perbedaan yang seharusnya menyatukan? Tapi berapa banyak yang menjadikan perbedaan sebagai alasan untuk berpisah?
Jadi apa sebenarnya perbedaan kalau di definisikan?
Perbedaan yang seharusnya menyatukan,
Perbedaan yang seharusnya saling melengkapi,
Tapi perbedaan pula alasan untuk berpisah.

Tidak sedikit, orang yang berjuang di tengah lelah sebuah perbedaan. Di tengah hiruk pikuk kecemasan perbedaan untuk disatukan. Berharap ada jalan untuk di berikan hasil. Memohon pada Tuhannya untuk segera di berikan jalan keluar.

Perbedaan di hadapkan pada toleransi, pada keyakinan yang akal sehat kadang tak mampu menentang barang sekalipun. Perbedaan adalah hal yang sering di jadikan alasan, bersatu, berpisah, bahkan saling menghancurkan.
Di tengah kecemasan, ku renggut semua titik habis rasaku. Untuk sebuah segala yang berbeda, meski aku tau. Jalan yang kita tuju itu sama.

Selasa, 18 Desember 2012

DI balik perbedaan kami....


Aku kenal dia mungkin belum terlalu lama, sekitaran waktu kuliah semester 2. Itu pun kenalnya ngga sengaja. Dan ya, aku ngga pernah berfikir untuk sedekat ini sama dia. Namanya Putri, gatau mau sebut dia sahabat atau saudara atau memang sebenarnya malah dua-duanya?
Selalu aja ngga pernah bisa normal sama dia kalau uda ketemu, ada aja autisnya. Paling banter kalau kita lagi main uno. Hahahaha. Yang namanya temenan, pasti ada ributnya kan? Pernah diem-dieman, ujung-ujungnya juga kita baikan lagi.
Hina ngga si? Waktu mau sahur on the road Putri nginep di kosan, dia online twitter lewat laptop trus aku lewat HP. Bisa banget ya onlen sebelahan mentionan. Atau kayak dia tiba-tiba cengengesan waktu ketemu di kampus. Dan akhirnya saya pura-pura ngga kenal :p
Banyak sebenarnya kehinaan atau malah kasih sayang? :O entahlah ya, Cuma emang walaupun kadang kalau ketemu ngga sapa-sapaan. Atau malah ngomong sekedarnya aja, tapi tetep aja ujung-ujungnya bakal ngobrol lagi. Hahahhaha.
dari kiri, Faiky, Rara, Putri, Luky

abis renang :D 

abis kelas
no matter what happen to us,
we're will always be friends.



Selasa, 04 Desember 2012

"Jatuh dan Mencinta"

Mungkin berkali aku memilih "Jatuh dan Mencinta" tanpa mengerti makna kedua kata tersebut. Lalu melalang buana, melanjutkan fantasi yang notabenenya masih sebagai tanda tanya. Terkadang hanya perlu menutup mata, lalu biarkan otak berputar membawa semua hal yang ingin ku raih. Di pikir, setiap lembar yang di tulis monoton ya? Pasti berfikir, "memang Tuhan tidak menghapus bagian-bagiannya?"
Berkali terjatuh, belum pecah. Masih retak, untung belum jadi serpihan. Bahkan jaringan urat pun masih memberikan kesempatan untuk satu? Tunggu, ini sebenarnya tentang apa? ini tentang "Jatuh dan Mencinta" ~ pernah dengar tentang "Segala yang terjatuh pasti hancur..." ungkapan ini ada benarnya, setiap jatuh cinta. Secara suka rela menyerahkan segala kekuatan. tanpa tau bagian itu akan di gunakan untuk menghancurkan setiap jengkal pertahanan yang di buat?
Lebih baik mencinta, tapi... Jatuh dan Mencinta itu berhubungan ya? Karna ketika mencintai seseorang, merelakan inti dari serpihan hati. Merelakan luka lama di buka lagi, ya kan?

"Ada manusia, di takdirkan untuk saling mencintai tapi tak dapat memiliki" nah, terhubung lagi bukan? Sekarang pertanyaannya, pilih hancur atau retak? Atau bahkan lebih memilih mencintai, meski rela tidak memiliki? Ah... Lagi-lagi kan berhubungan dengan kata "Jatuh dan Mencinta" ?

Kamis, 22 November 2012

Malam - Pertengahan November : Aku Masih Ingin Jadi Yang Terakhir

Sebenarnya aku sudah enggan peduli, berapa kali kita saling menyalahkan satu sama lain dan akhirnya kamu sebagai pihak yang mengalah? Dan lagi-lagi ku tekankan egoku? Aku sadar, Seterusnya pun kamu tak akan seperti ini. Aku ingin berubah, bukan... Bukan, bukan cuma ingin. Tapi sudah perlahan ku ubah. Tak ayal, mungkn berlebihan kah jika aku menulis... Oke, kamu laki-laki hebat!
Sudah berapa kali kamu menyingkirkan egomu? Cuma untuk, "Bukan Aku, tapi kamu dan KITA" seharusnya bukan cuma "aku dan kita, tapi KAMU". Sebenarnya aku takut... Tuhan pasti beri cobaan yang lebih. Oke, kali ini.. Ketakutan itu seharusnya bisa di tutupi.
Kali ini buku harianku baru, kamu taukan? Dari awal halaman aku ingin tulis semua tentang kamu. Tentang aku dan sekali lagi tentang kita. Aku sadar, dulu masing-masing dari kita pernah menyayangi orang sedalam-dalamnya dan setulus-tulusnya. Mempertahankan dia yang kita cinta mati-matian. Bahkan kamu, pernah kan mencintai dia sedalam itu, setulus itu? Lalu kamu nobatkan dia sebagai cinta matimu? Tapi sayang, dia tidak sehebat itu.. Kamu boleh nilai aku sombong, ah masa bodoh ya? Tapi malaikat pun tau, atas nama cinta.. Maaf, kali ini aku pemenangnya.
Pemenang apa?
Kamu ingat, siapa yang bisa menghidupkan rasamu? Itu aku, siapa yang buat kamu tersenyum? Itu aku. Ah... Mungkin itu karna terbiasa, terbiasa kita bersama setiap harinya. Aku sadar, kali ini. Aku tulis cerita di lembar baru buku harianmu, yang sudah ku bersihkan dari debu tentunya. Kali ini, aku tak hanya tulis luka. Tapi pasti ku selipkan lembar tawa dan senyum di setiap tintanya.
Tapi mungkin aku salah? Bertahan di rasa yang sama, di sela embun, di dinginnya mendung dan hangatnya senja? Lalu ku lukiskan kamu di langit malam? Munafik jika aku menyimpan keinginan itu sendiri.. Sedangkan angin berhembus lalu berhenti.. Aku tak ingin paksakan egoku, sungguh.. Hanya saja... "Aku masih ingin jadi yang terakhir" - Ucapku-beruap di kaca.

Senin, 19 November 2012

Cinta Mereka Indah.. Sayang Ditentang Tuhan

Seperti yang kita tau, banyak perbedaan yang di jadikan alasan untuk bersatu ataupun berpisah. Kali ini, saya mau menuliskan sesuatu yang sebenarnya berdasarkan pengalaman dari beberapa teman saya.

Cintanya indah, tapi sayang di tentang Tuhan.
Faktanya,
orang mencintai bukan hanya laki-laki dan perempuan. Tapi di dunia ini, mereka yang 'sama' pun saling mencintai. Terkadang iri, bagaimana bisa mereka menjalani hubungan dan mempertahankan mati-matian untuk sebuah cinta yang sejatinya tidak akan pernah bersatu dalam sebuah ikatan?
Mereka mengikhlaskan, asalkan sekarang mereka bersama.
Oke, ini di mulai dari hubungan seorang Butchie (wanita yang seperti laki-laki) dan Femme (wanita yang feminim sekali). Mereka berdua teman baik saya, dan mereka berada di Surabaya. Kadang kalau mereka main ke Malang, mereka menunjukkan bahwa mereka bahagia menjalani hubungan seperti itu. Memang sempat iri... Tapi saya tau, di balik kebahagiaan mereka ada beban yang mereka sendiri kadang ngga sanggup untuk memikulnya.
Sampai akhirnya, teman saya yang Butchie datang ke saya dan ya... Entah ada apa, tiba-tiba menangis. Saya bingung pada akhirnya, setelah dia tenang baru dia bercerita. Dia terlalu sayang... Iya, dengan wanitanya. Dan dia ingin serius. Saya cuma bisa diam, takut berbicara karna salah-salah pasti menyinggung bukan?
Saya tau persis bagaimana mereka saling mencintai dan sama-sama saling takut kehilangan, bahkan mereka tau apa yang di jalani secara KERAS di tentang Tuhan.
Saya tak mampu menghakimi, saya tau. Cinta mereka sungguh indah.. iya, indah melebihi cinta yang semestinya.

Jumat, 16 November 2012

Mendung - di pertengahan November ; "Kamu Boleh Bilang, aku... Bodoh"


“katakan aku bodoh, mencintamu sedalam ini. menantikanmu hingga ku sembunyikan rindu ini sendirian.. lalu melepasmu, menemukan jalan yang sebenarnya kamu cari...

dan itu bukan aku.
lalu kenapa, di kukung rasa yang aku sendiri bahkan tak pernah mengerti ini tentang apa. Ya, katakan aku tolol. Merindumu, lalu menyimpan senja itu hingga tenggelam di permukaan laut. Sekali lagi, yang kamu cari benar-benar bukan aku.
Kamu bilang yang kamu cari itu aku, ini bukan bagaimana aku menggenggam erat hati ini. Tapi bagaimana aku memaknai warna yang sengaja di torehkan pelangi. Untukku, aku kadang mencari dimana letak bahagiaku ketika aku tak bersamamu. Malam ini, di ruangan ini.
Kamu memutuskan menjauh, tapi aku masih di sini. Di tempat yang sama ketika aku memulai untuk merengkuhmu dan memastikan kamu ada disela-sela doaku ketika aku bersujud di sajadahku.
Ya! Sekali lagi, katakan aku terlalu idiot. Ku tutup pintu yang pernah terbuka, ku pastikan hanya kamu yang memegang kuncinya. Tapi? Mendung ceritakan hal yang berbeda sekali ini.
Maaf ya, kalau sekali lagi aku harus torehkan luka sendiri di hatiku. Mencintai malam terlalu, dan aku tau itu menyayat embun esok..
Ya, katakan aku bodoh. Menyimpan sebentuk rasa yang utuh… yang selalu berharap, kamu takdirku”

Selasa, 02 Oktober 2012

Senja : 2nd Day of October ; Selamatkan Green Grass FIB UB

Laporan Langsung dari tempat kejadian perkara FIB UB .

Mahasiswa kampus Fakultas Ilmu Budaya (lagi-lagi) harus menelan kekecewaan. Bukan karna di PHP pihak dekanat seperti beberapa waktu yang lalu ketika ospek fakultas. Pasalnya, kali ini Green Grass kebanggaan FIB harus di bongkar untuk keperluan parkir. 
For Your Information, FIB sudah kehilangan beberapa icon kebanggaan FIB. Mulai dari WIFI ZONE dan kantin FIB, lalu Balai Sidang FIB yang bertempat di lantai 2 gedung FIB. Biasanya, ruang balai sidang di gunakan untuk beberapa acara baik untuk mahasiswa FIB sendiri atau dari fakultas lain. Tapi sekarang, ruang balai sidang terpaksa di bongkar karna harus di sekat untuk kelas. Dan sekarang, seluruh mahasiswa FIB yang mau adain acara bingung mau ngadain acara dimana. Miris memang, tapi lagi-lagi kendala keadaan yang bikin anak FIB pada akhirnya kehilangan icon kebanggaan.
Dan kali ini, mahasiswa FIB di uji kesabarannya lagi, Green Grass di jadikan lahan parkir. twitter @BEMFIBUB kebanjiran mention dengan hastag  .  Kali ini, seluruh mahasiswa FIB nampaknya benar-benar menolak keras pembongkaran Green Grass jadi lahan parkir. Mereka menyampaikan suaranya lewat kain panjang dengan menuliskan tanda tangan atau tulisan yang menolak pembongkaran FIB. 

ini dari twitternya BEM




*Gerakan menolak Green Grass jadi lahan parkir*

FIB adalah salah satu fakultas yang punya Green Grass. Yang punya tempat buat kongkow, satu-satunya yang punya 'halaman' buat ngadain acara. PK2MABA beberapa tahun lalu pengkondisian masih di Green Grass. Tahun depan? Pengkondisian mau dimana? Parkiran? dan itu sangat tidak keren. 

Kali ini mahasiswa FIB benar-benar membuktikan jargon "Kita Satu Ilmu Budaya..." yang membuktikan aku, kamu, kita, mereka, kalian benar-benar satu dalam bendera FIB. ya semoga, bukan cuma di *Gerakan menolak Green Grass jadi lahan parkir*  tapi di keseluruhan, bahwa 9 HimaProdi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya tetap pada satu bendera. Berjuang bareng dalam "Satu Ilmu Budaya" sebagai mahasiswa yang "Tangguh dan Berbudaya" :)


#SaveOurGreenGrass.


Special Dedicated for .

All of Student Faculty of Cultural Studies Brawijaya University

October 2nd, 2012-

Selasa, 25 September 2012

Pagi - Di Akhir September ; "Aku Selalu Punya Tempat Untuk 'Pulang' "

"Aku selalu punya tempat untuk 'pulang' " itu kataku beberapa hari yang lalu ketika aku mampu bangkit. Memutuskan untuk berhenti menangis dan menjadikan semua pelajaran. Mencoba bahagia. Bahkan sampai akhirnya, setelah aku mampu berjalan perlahan. Dari belakang di dorong. Tapi lagi-lagi, aku selalu punya tempat untuk pulang.

Tuhan, Orang Tua, dan mereka. Ya, mereka semua yang terus menuntun dan meyakinkan. "kamu bisa", "bahagia itu pilihan" mungkin aku pernah lupa, aku punya semua yang hebat. Aku bukan mengkutuk, kalian juga sudah terbiasa bukan mengutuk keadaan ketika semua tidak seperti yang di harapkan? Aku sempat melakukan hal itu. Dan menyadari, itu salah.

Kali ini, aku hanya mencoba idealis, realistis dan ya.. Perfectionist. Bukan, bukan untuk menyatukan ego dengan logika, aku enggan lakukan itu karna jelas aku menjauh dari kebijaksanaan nantinya. Aku bukan seorang yang seperti itu. Aku pasti merubah, aku bisa berubah. Aku yakin!

Mungkin aku masih tertatih, dan semua sudah jauh disana. Ah, aku tak harus buru-buru kan? Biar aku nikmati dulu masa-masa pendewasaan dengan caraku, "aku punya tempat untuk sandarin bahu" ini memang aku rasakan, ketika dunia berbalik menjauhiku aku punya mereka tempat untuk mengadu. Bahagia? Itu yang aku rasa. Kadang aku merasa capek, capek dengan segala hal yang terjadi akhir-akhir ini, tapi hey? Aku bukan orang yang gampang menyerah, kenapa harus 'berhenti'? Kalau jalan masih panjang? Oke, oke mungkin aku sempat menganggap semua hal ini berat ketika aku hanya memandang semua hanya dari satu arah. Kali ini, biar Tuhan yang lukiskan kuasnya di kanvas senjaku.

Tuhan, kali ini aku menyadari. Aku selalu punya tempat untuk "pulang", merebahkan penat dan memberikan semangat. Kali ini aku benar-benar pulang Tuhan, dengan cahaya yang benderang, dan kebebasan yang sempurna...

Persembahan spesial :
@Mbakdiii
@sarahwidita
@AguungWN
@BastianFaldano
@Fatma_Winner
@Wo_Rachael
@aries_bast 

Jumat, 21 September 2012

Senja - Di Akhir Bulan September ; Buku Harian

Mungkin hanya sementara, tapi itu ada artinya. Tak pernah berfikir akan secepat ini, tapi sudahlah. Toh semua berlalu. Ini memang inginku terkadang, membiarkan semua kebahagiaan dengan jalanmu. Aku sudah ikhlas, meski ku paksa ikhlas. Terlalu lama menangisi keadaan pun tak ubah apa-apa.

Aku minta maaf, sekilas memang terlalu sering terucap. Namun, cuma itu yang bisa ku ungkapkan. Terlalu sering memuntahkan amarah, yang di tahan. Atau, tak mengerti apapun? Ah... Ntahlah, semua kini tak ubahnya buku usang yang tertutup debu. Dengan lembaran setengah yang hampir penuh. Sadar... Sadar, aku tak lagi tuliskan bahagia tapi hanya tuliskan luka. Bukan, demi Tuhan bukan. Bukan itu mauku. Hanya aku tak mampu ubah segala.

Bahagia dengan yang di pilih, iya... Kamu di pilih. Bahkan mungkin sebenarnya ketika kamu tau ceritanya tak bahagia aku sadar kamu akan memprotes Tuhan untuk mengubah jalan cerita yang semakin aneh. Maaf, kali ini ku tulis di bukumu dengan catatan luka, bukan tawa. Tapi sekali lagi, itu bukan inginku. Sungguh... Kali ini benar-benar di sadarkan, kamu benar. Aku bukan lagi anak kecil yang masih ingin terus di tuntun. Ah, tapi sudahlah. Toh semua usai.

Kali ini yang ku harap bahagiamu, melepasmu dengan ikhlas. Tak khayal, aku masih di tempat yang sama, menatapmu dari belakang yang perlahan menjauh lalu menghilang. Sudahlah, maafkan aku ketika cerita yang seharusnya aku tulis harusnya indah, tapi kali ini bukan... Bukan itu. Bukan mauku aku memberikan goresan di warna indahmu.

Terlalu panjang ya? Kamu tak seharusnya membaca ini, bukan teristimewa. Hanya saja aku mampu berusaha mengabadikan semua lewat kata-kata karna aku tak biasa melukiskan dengan gambar. Lega, kamu lebih bahagia, kamu baik-baik saja. Maaf, untuk sedikit ku usangkan buku harianmu. Tapi kamu boleh robek, lalu kau bakar habis. Tuhan pilih kamu, untuk bantu aku lewati masa sulitku yang lalu dengan hal yang lebih sulit. Senyummu masih ada, tapi biar ku simpan sendiri. Terima kasih atas catatan yang kamu tinggalkan di buku harianku tanpa aku tau, tanpa aku sadari. Bahwa kamu telah merencanakan untuk pergi.

Aku selalu punya harapan untuk mengubah, dan aku selalu punya tempat untuk 'pulang'. Biar ku simpan sendiri senyummu, biar ku tata sendiri hatiku. Kamu boleh tertawa, boleh bahagia. Penjagaanku selesai, ku serahkan kamu kepada yang lebih mengerti kebahagiaanmu. Biar aku simpan semua, di buku harian ini. Di tengah perjalan yang lalu, maaf... maaf, ternyata ku paksa semua yang salah...

Senin, 17 September 2012

Senja - Di Pertengahan September ; Aku Hanya Aku...

Demi Tuhan.
Aku bukan apa-apa.
Aku bahkan tak mampu lagi merasa, baik hati atau logika.
Lalu kau sebut apa?
Aku sendiri tak tahu.
Ceritanya,
Aku hanya termenung...
Aku punya hal yang aku takutkan, KEHILANGAN.
IYA, KEHILANGAN.
Hingga akal dan rasa pun goyah.
Aku bingung harus kurasa dengan apa?
Hati? Tidak,
Akal? Tidak,
Lalu?
"Kamu kehilangan arah..."
Iya mungkin,
Tapi arah yang mana?

Aku hanya aku...
Bukan kamu, atau dia.
Aku hanya aku...
Bukan kalian, atau mereka.
Aku hanya aku...
Hanya aku,
Tak berh`rga, dan sekarat.
Tunggulah,
Nanti juga mati perlahan..

Aku hanya aku...
Bahkan sampai nanti, aku bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa...
Bahkan ketika kamu, dia, kalian atau mereka minta aku untuk sempurna.
Hati mati, Akal tak jelas.

Aku hanya aku...
Sampai nanti ketika Tuhan bilang "waktunya pulang"

Senja - Di Pertengahan September ; Aku dan Kota Malang

Masih ingat pertama kali aku menginjakan kaki di kota Malang sebagai Mahasiswa.
Yang jujur pada awalnya hanya di landasi "menyusul seseorang" disini.
Tapi pernah terlintas, waktu masih SD "aku mau kuliah disana" dengan menunjuk sebuah PTN yang aku jejaki sekarang.
Hahaha, mungkin saat itu aku masih belum tau apa yang terjadi ketika umurku memasuki belasan tahun.
Transisi dari masa anak-anak berumur satuan, lantas jadi belasan dan kini puluhan.
Sudah terlanjur basah kalau kata orang.
Tapi tanpa di tau,
Di kota ini aku menggantungkan cita dan asa.
Sempat menyesal, dulu kenapa menggebu-gebu? Kenapa bukan di kota itu?
Sampai akhirnya "belum tentu, disana kamu pun bahagia"
Menyesal, bahkan sampai kini aku menyesal.
Ingin pergi lantas tidak pernah menjejakkan kaki disini lagi.
Sesak, bukan nafasku.
Tapi hatiku!
Malang dengan segala kenangannya.
Malang dengan segala kebodohanku.
Malang dengan segala cerita.
Aku tak pernah tau,
Di kota ini pada akhirnya jadi tumpuan.
Entah harus ku sebut apa.
Aku meledak, kosong, cuma jasad berjalan tapi tanpa nafas.
Zombie? ah itu hanya di film.
Malang...
Tempat yang akhirnya membantu untuk bertransisi.
Dari remaja belasan tahun, menginjak remaja puluhan tahun.
Yang orang bilang "kamu sudah dewasa"

Posting Random


“bukan saatnya mencari siapa yg salah. Tp apa yg salah. Bukan untuk dipersalahkan, diperbaiki.” - @siciliapermata

Pernah denger Quote kayak gini? Aku yakin uda sering… Tapi kali ini, postingan sedikit curhat ya… 
Baca Quote ini secara ga langsung maksa otak ini buat mikir, bukan mikir hal penting sih sebenernya ya. Tapi ya kesempatan aja tiba-tiba otak jadi idealis atau apalah itu.

Kita/manusia. Kadang paham, sama apa yang terjadi. Bahkan sadar, kalau apa yang terjadi itu pasti ada alasannya. Atau Tuhan punya rencana yang kita ga pernah tau. Tapi kadang, ketika semua berantakan kita Cuma bisa ngutuk keadaan. Hahaha. Oke balik lagi ke Quote, ketika uda sadar sama-sama dewasa. Kenapa masih punya pikiran pendek ketika bisa punya pikiran panjang? Kenapa harus tuding-tudingan siapa yang salah? Kenapa ga cari apa yang salah? Itulah manusia, itulah kita. Sibuk cari kesalahan masing-masing. Tapi enggan evaluasi apa yang salah, apa yang terjadi! Kayak uda jatahnya salah-salahan.

Tapi abis gitu? Kalo uda salah-salahan buat apa? Ngerasa hebat? Kenapa ga belajar ngaca sama kesalahan sendiri? Semua punya ego kan? Semua punya emosi? Kenapa semua gabisa ngeredam egonya pas nyuruh orang lain ngeredam ego? *ngomong sama kaca langsung liat Ke diri sendiri*

Trus di kasih hati buat apa? Hati bukan pajangan -__- hati itu juga di pake mikir. Tapi ada hal yg memang harus di pikir make otak. Tapi apa yang harusnya di pikir pake hati jangan pake otak. Hati sama otak punya kemampuannya sendiri-sendiri. 

Senin, 03 September 2012

Senja - "Alunan Kasih"

Masih menatap senja disana
Dengan semburatnya yang masih menyiratkan sedikit gundah
atas kepercayaan dan kesakitan yang dia rasa
tapi apa dia tau?
aku merasakan yang di rasakan?

Senja,
ketika kamu katakan bahwa Merahmu dan Jinggamu gambarkan lukamu.
warna dalam kanvasku serentak berubah.
Aku rasakan hal sama!
Aku rasakan salah,
iya BERSALAH.

Kau ingin pukul aku? PUKUL!
tapi jangan diam lantas menghilang di permukaan air,
lalu membiarkan bulan jadi pusat perhatianku.

Senja,
kini ku adukan jadi satu egoku di hadapanNya.
Ku angkat kedua tanganku, sambil berdoa dalam hati.
alunan kasih yang tak kan pernah kau dengar.
Senja,
alunan ini untukmu.
dan ku biarkan tetesnya berhenti dan hilang di bibirku.

Senja,
mungkin kau takkan pernah dengar bisikku.
bahkan aku tak ingin bicara.
tapi aku bersyukur, 
Tuhan masih mengingatkan aku. 
Tandanya, Ia tak pernah membiarkan aku berjalan tanpa perubahan...

Pagi Berujar

Tunggulah, sampai nanti ada yang menuliskan namaku di hatinya dengan tulus
Memeluk tanpa aku perlu meminta.
Tunggulah, sampai nanti ada yang mengobati lukaku
Dengan kepedulian dan meyakinkan takkan ada lagi yang mengoyak perasaanku.
Ku sapa senja,
Hanya dengan sedikit senyuman. Lalu ku tinggalkan dia dalam luka.
Tunggu, benar-benar tunggu.
Sampai ku bilang "dia orangnya"

Minggu, 02 September 2012

Random

Senja,
maafkan. kali ini kupatahkan lagi kuasku.
ku lukis abstrak diatas kanvas.
kali ini,
yang ku lukis hanya luapan emosi yang aku tak mampu melepasnya.
senja,
maafkan. kali ini keluarkan sia-sia catnya.
berhamburan kemana-mana warnanya.
itu hanya sisa sisa sakit yang aku rasa.
Senja,
bisa kali ini kamu pergi? biar aku rasa luka ini sendiri.
tapi tinggalkan kanvasmu ya,
biar ketika aku butuh aku akan patahkan kuasku lagi di atasnya.
Senja,
cat ini bercampur air mataku.
lalu kucampur jadi satu, biarkan hilang ketika catnya mengering.
maafkan ku robek kanvasmu senja,
kupatahkan semua kuasku,
maaf senja,
ketika aku minta kamu untuk pergi...

Senin, 27 Agustus 2012

"Aku Masih Belum Terbiasa Dengan Caramu Mencintaiku"

Senja, maaf kan kali ini aku torehkan lagi.
tapi kali ini bukan bermaksud untuk mendua, aku merindu hujan.
Bukan bermaksud melupakanmu, sama sekali bukan.
Aku hanya merindukan bagaimana hujan memelukku dan meyakinkan semua baik-baik saja.
Senja,
pernah aku bilang kan?
Aku pernah jatuh cinta pada malam, ada bintang, tapi aku lupa katakan. Aku pernah mencintai hujan, dan itu berlangsung sampai sekarang.
Senja,
bukan bermaksud membandingkanmu dengan beberapa yang pernah aku cintai.
Kamu berbeda,
warnamu pun sudah tak sama.
Aku hanya belum terbiasa melihatmu sepintas lalu menghilang di permukaan laut.
Malam masih melindungiku ketika aku tau, aku hancur dan membiarkan gelapnya sedikit lebih lama agar aku bisa mencaci apa yang ingin ku maki.
Bintang masih membiarkanku menggantung keputusasaanku tapi tidak menghempaskan aku begitu saja ke bumi. Ia titipkan aku lewat angin.
Bahkan hujan, dia memelukku ketika air mata itu turun bersamaan dengan tetesnya.
Senja, maaf..
Aku belum terbiasa.
Belum terbiasa merangkaikan asaku seperti aku rangkaikan kisahku kepada malam.
Kamu berlalu begitu cepat senja. Tapi aku masih menyimpan guratan indahmu.
Meski abstrak,
Tapi aku masih jatuh dan mencinta..
Aku hanya belum terbiasa Senja, iya.. Belum terbiasa dicintai seperti caramu..

Jatuh Cinta Pada Senja

aku pernah jatuh cinta pada malam, dan selalu berharap malam lebih panjang.
aku jatuh cinta pada bintang, sampai saat ini malah.
kenapa?
karna aku bisa gantungkan lukaku setinggi mungkin, lalu aku tau aku akan baik-baik saja.
meski akan ada hujan, tapi tak apa yang jelas aku tau aku baik-baik saja.
tapi kini,
aku jatuh cinta pada senja
warna yang jadi saksi bisu aku mematung disebuah sudut,
bukan bukan.
aku hanya berharap jadi salah satu warna tersebut
iya, sekali lagi aku ungkapkan.
aku jatuh cinta pada senja
yang di jemput oleh malam yang di peluk oleh siang.
meski hanya sebentar setidaknya mampu mengobati lukaku
ah iya,
aku benar-benar terjatuh dan mencinta.
pada senja...
yang terkadang harus ku rindukan hadirnya

Bisik Senja


Senja tak pernah berharap warnanya akan jadi salah satu saksi bisu rindu tak berucap

tak pernah berharap, akan menjadi pembawa pesan kepada angin ketika matahari akan tenggelam
Senja tak pernah beharap, menarik malam dan menghanyutkan cerita malam itu, iya!
Senja hanya tersenyum dan mencium hangat malam lalu membiarkan ia dan bulan bercumbu
cemburu? mungkin, namun malam tak pernah tau
bahkan siang pun kecut menatap senja "pernah kau rasa aku disini menanti?"
Bisik di bawa gemercik air,
Senja masih setia menanti malamnya.. Meski malam memilih untuk memeluk bulan dalam keheningan.

Usang


Ceritanya panjang, masih di peluk kabut
Hanya rindu tertahan lalu di ungkapkan lewat senja
Aku kembali menggoreskan pensilku
Sudah kelewat patah kalau ku bilang
Kertasnya pun masih putih tapi kelewat usang
Yang di torehkan masih sama
Semua di ukir satu persatu
Letih terkadang, memaksa yang kelu tetap bercerita
Ah biarkan dulu ya
Aku ingin kamu membuka lembarnya
Agar kamu tau bahwa waktu menenggelamkan ceritanya
Aku masih ingat betapa aku tertahan
Di satu sisi sedangkan disisi lain memaksaku untuk menyapa
Sekali lagi, menyapa dan itu hanya menyapa
Dan Semenjak malam itu,
Ketika waktu memutuskan rantaiku kepada yang lain dan menahan rasa pada malam
Malam yang akhirnya berujar, hingga tertahan rasa haru ketika ku bilang “iya aku mau…”

Senin, 06 Agustus 2012

Rindu Hujan Terbalaskan Sudah!

masih di tentang?
awan sudah berujar!
hujannya turun sore ini,
kenapa masih di caci?
aku rindu suasananya, aku rindu baunya.
kemarau kemarin meluluh lantakan harapanku!
gesang, kering, tandus.
lalu hanya jadi seonggok tanah kering tanpa harapan.
pecah tak beraturan,
debunya menggangguku! karna itulah kurindukan hujan.
jangan, jangan di hentikan!
jangan kau caci mendungku, disitu ada harapanku.
aku hanya menatap lalu harap cemas
takut mendung hanya berikan harapan palsu.
ah tapi tidak,
peri hujan mendengarku.
tanahku tak lagi tandus, gersang dan kering.
hujan datang ketika rinduku tak tertahan lagi, memupuk semua asa jadi satu.
mendung itu menyimpan senyum, sempat terbisik.
dan ah iya..
rinduku terbalas sudah.

Rabu, 25 Juli 2012

Ini Bukan Tentang 'Tuhan Punya SosNet'

Mungkin buat beberapa orang, mengungkapkan doa di blog atau di SosNet bakalan ada celotehan "emang Tuhan punya twitter/facebook/blogger?" bukan, bukan soal 'Tuhan punya SosNet' loh ya disini, bukannya takabur juga sih.. Cuma mau ngeshare aja. 
Kemarin, atau kapan aku lupa. Sempat ngebaca quotes "When we're busy to grow up, we forget that out parents grow too. yes, Growing Old" re : ketika kita sibuk menjadi dewasa, kita lupa kalau orang tua kita juga tumbuh, ya! jadi tua. Aku tekankan juga disini, ga ada maksud buat curhat tentang apa yang uda di alami. akhir-akhir ini, jadi mikir "gimana kalo Tuhan minta papa/bunda pulang, sedangkan aku belom mampu penuhi harapan mereka?" naudzubillah jangaaaan sampeeee dulu :')
Mungkin sekarang yang di Atas lagi negur aku, dengan bikin aku sering sekali ngerasa homesick selama di Malang, padahal dulu boro-boro deh kangen rumah. Bawaannya pengen diMalang terus, sekarang? Aku lebih milih habisin waktu dirumah. Sering kesel ga sih kalo tiap hari bawaannya di marain terus? oke, sekali lagi. nanti suatu saat, ketika kita uda ngga bisa denger omelan mereka itu hal pertama yang kita kangenin.

bukan kepo, sempat ngebuka FB dan muncul di Home.
cewek lagi ngatain orang tuanya, dia CEWEK bro. oke, mungkin cukup berlebihan penekannya. tapi... Tolonglah, sadar ga sih.. Mereka lho yang ngurus kita dari kecil, dari gabisa apa-apa sampe sekarang kita bisa seenaknya aja!
Aku nulis beginian bukan maksud buat sok alim kok. bukaan, aku nulis disini juga di hadapkan sama fakta-fakta yang akhirnya bikin aku ngaca juga. gimana aku masih belom bisa baik sama ortu. di tunjukan sama dimana bapak sering banget sakit, dan itu bikin ketakutan tersendiri ke aku. selama ini, aku selalu berusaha kuat itu karna aku tau, siapapun yang tinggalin aku tetep ada bapak sama ibu dirumah. tempat aku selalu bisa pulang kalo-kalo dunia lagi ngga bersahabat. 
menyadari aku belom mampu jadi apa yang bapak sama ibu harepin, aku cuma bisa berharap aku segera tumbuh jadi apa yang bapak sama ibu harepin. di hadapin dengan kenyataan orang tuaku pun makin tua. 
Tuhan, mungkin kalau bisa. sakitnya bapak turun ke aku aja. itu lebih baik daripada aku liat bapak terus-terusan sakit. 

"mereka ngga pernah minta imbalan dari kamu nduk, mereka cuma mau kamu bisa jadi kebanggaan mereka. mumpung masih bisa dan orang tua masih ada nduk. jadi anak baik, walaupun nakal jangan lama-lama." -pesen seseorang yg sudah alm.

Ya Allah, 
aku ga minta aneh-aneh selain kebahagiaan dan kesehatan buat keluarga.
terutama buat bapak sama ibu.
kasih mereka umur panjang ya Allah.. aamiiiin O:)

sebenernya uda mau nulis panjang, cuma sampe sini dulu aja sharingnya ~ semoga manfaat dan jadi bahan intropeksi kita masing-masing yak :)

love and kiss,
strange :)

Selasa, 24 Juli 2012

Sebagian Hidupku Butuh Dia

berawal dari percakapan diri sendiri,


“Otak : gimana? 
Hati : apanya? 
Otak : ya akhirnya kamu gimana ? 
Hati : sebagian hidupku butuh dia
Otak : sama”



entah,
rasa yang sama muncul lagi,
ngga peduli seperti apa dia, yang kita tau adalah kita sayang sama dia bukan?
meski akhirnya,
dari dua kubu itu saling serang ego. berkali-kali jatuh di orang yang salah, ah bukan bukan salah. di waktu yang salah lebih tepatnya, meski ada di antara mereka yang terbaik. tapi selalu saja dengan ending yang sama.
menyerah? iya, akhirnya menyerah dan memilih berdamai dengan waktu. memulai berdamai dengan melupakan hal-hal konyol yang terjadi kemarin.
menyerah membuat harapan itu dan menyerahkan semua hal yang belum mampu suatu saat akan sama ceritanya. 
sekali lagi, disini aku bukan curhat. 
tapi berapa sih di antara kalian yang memutuskan untuk naif sama perasaan sendiri? menunggu sesuatu yang jelas-jelas jauh dan ya.. mungkin ga akan pernah tergapai lagi?
yakin, 
pasti ada kan selisih paham antara otak sama hati yang sama-sama kadang ga pernah bisa sinkron? hati memutuskan sayang, tapi otak? masih memaksa untuk mempertimbangkan segala hal. apalagi kalau pernah ngerasain gimana mental down. dan akhirnya, ga bisa ngelawan rasa trauma itu sendiri. aku pun juga punya ketakutan tersendiri, tapi? kita ga pernah tau apa yang terjadi nanti. aku cuma berhenti untuk jadi sosok naif, iyaa. pada akhirnya aku memaksa otak mengakui "hey, aku juga sebenernya butuh dia"

Rabu, 18 Juli 2012

Antara Mengingat dan Melupakan


Aku lupa,
Aku berada di posisi seperti ini bukan hanya sekali atau dua kali.
Berkali kali kurasa, namun berkali-kali juga aku mampu bertahan tanpa penyangga
Tapi kali ini? Ah Tuhan hanya inginkan aku merasakan perasaan ini agak lama.
Mungkin juga Tuhan menginginkanku untuk rehat dulu?
Iya, Tuhan menjadikan ini bukan tanpa alasan!
“berapa kali kamu seperti ini? Ini bukan kali pertama kan?”
Iya… seseorang mengingatkan betapa kuatnya aku dulu.
Iya dulu! Dulu sebelum separuh hidupku di hempaskan angin.
Dulu sebelum hatiku di terjang badai.
Muak! Iya kali ini aku muak
Muak ketika hati dan otakku berselisih
Ketika otakku memohon untuk lupa tapi rasa memaksa untuk tinggal
Pernah aku coba untuk bertahan ketika semua hanya jadi serpihan
Lantas aku mundur dan menyerah, meninggalkan serpihan itu bersama potongan hatiku
Cukup adil? Kamu mendapatkan hidupmu, menghancurkan hidupku.
Adil? Ah mungkin, agar aku mengerti betapa berharganya hatiku
Muak ketika aku ingat, didalam cerita hanya ada aku dan kamu.
Sampai akhirnya bertahan menjadi sebuah kenangan yang disebut cinta dan luka
Ah peduli setan! Biarkan sakit ini jadi kenangan. Serpihan itu tinggal kau injak lalu buang bersama kenangannya.
Ya Tuhan, ketika kau ijinkan aku mengingatnya. Ijinkan pula aku melupakannya.

Kamis, 12 Juli 2012

Lanjut di Koma, atau Berhenti di SebuahTitik


Kita tak akan pernah tau, apa yang akan terjadi esok dan nanti. Kita hanya tau, “mungkin” dan “akan”. Masalalu mengajarkan sesuatu yang kita tak akan pernah tau dimana ujungnya. Masalalu hanya lembaran kertas yang telah kita gunakan, dan yang kita pilih untuk menutup atau meneruskannya.

            Semua cerita punya akhir atau lanjutan, cerita yang kita punya kita sendiri yang tentukan.Masalalu hanya mengajarkan bagaimana kamu untuk kuatdan tegar disaat yang bersamaan ketika hatimu harus ditekan untuk melepas apa yang seharusnya di lepas. Masalalu mengajarkan bagaimana kamu harus kuatdisaat yang sama ketika hatimu di tekan untuk membuat keputusan yang kita sendiri masih ragu apakah kita bisa. Masalalu mengajarkan kita tegas, ketika hatimu dipaksa untuk membahagiakan dirimu sendiri di banding kamu membahagiakan orang lain yang jelas-jelas mengacuhkan kebahagiaanmu.

            Semua seperti naskah cerita, ada akhir bahkan ada kelanjutan yang kita tidak pernah tau bagaimana kelanjutannya.Tuhan selalu menyelipkan sebuahcerita yang kita tak akan pernah tau. Seperti koma yang ada dalam cerita, setelah ada koma pasti ada sesuatu yang kita tak akan pernah tau apa kelanjutannya. Masalalu pun juga ada dimana dia berada di sebuah koma yang berarti kita punya pilihan untuk melanjutkan atau lantas menutup di sebuah titik?

“Tuhan memberikan kertas dan penanya, tapi Tuhan tidak selipkan penghapus ketika kita menjalaninya” kita di ijinkan menulis cerita apapun di kertas itu, tapi Tuhan sengaja tidak memberikan penghapusnya.Meskipun kita menuliskan sebuah kalimat salah di kerta situ, Tuhan tidak akan berikan penghapusnya hanya untuk memberikan pelajaran baru. Tuhan memberikan secarik kertas lagi, membiarkan kita ber-imaginasi ceria tentang hidup.Setelah itu, serahkan.Dia akan hapus apa yang tidak perlu kita tulis. Ada pun cerita itu salah dan Tuhan tidak menghapusnya, Tuhan hanya berikan koma dimana kita masih bisa meluruskan dan melanjutkan sebuah cerita yang lebih baik.entah apa pun yang terjadi, Tuhan selalu berikan koma di cerita kita. Tapi nanti, entah kapan.Tuhan akan minta penanya kembali, dan tidak memberikan lembar baru lagi. namunTuhan akan berikan tanda titik dimana Tuhan meminta kita pulang.

Selasa, 29 Mei 2012

Entah Ada Aku atau Tidak


Entah aku ada atau tidak
Suatu saat kau akan merindukan pelukku
Entah aku ada atau tidak
Suatu saat kau akan merindukan aku disisimu
Aku tahu
Tuhan menjanjikan semua yang terbaik untukku – untukmu
Dan aku yakin
Tuhan akan mengembalikan kamu padaku
Dalam posisi aku bernafas atau jantungku terhenti
Entah aku ada atau tidak
Tuhan menjagamu dalam kasihNya
Kamu peduli atau pun tidak
Aku masih di tempat yang sama dari dulu, sekarang bahkan nanti
Bukan jalan di tempat
Hanya…
Ketika suatu saat kamu letih dengan segala halnya
Kamu bisa menemuiku disini,
Tengoklah aku di belakang
Aku bukan tak ingin mengejarmu
Tapi aku disini menunggumu


Minggu, 27 Mei 2012

Ambil Hatiku Tuhan.

Tuhan,
jawab pertanyaanku Tuhan..

Aku harus hancur berapa kali agar aku mampu melepaskan ini?
Aku harus hancur berapa kali agar aku mampu bisa melupakan duka?

Tuhan,
Sakit ini dalam.
Entah aku harus apa agar aku mampu.

Dia pergi..
Jauh,
Sedangkan aku masih di tempat yang sama
Sedangkan aku masih memohon, mengemis
Aku hanya tak ingin dia pergi walau dia tak mampu penuhi janjinya?
Sesakit ini ya Tuhan?

Tuhan,
Tolong...
Ambil hatiku.

Minggu, 20 Mei 2012

menikmati sakit?


Terkadang untuk mengerti ketegaran, kita selalu di hadapkan dengan yang namanya sakit. Banyak yang bilang, untuk nikmatin yang namanya sakit kita harus ikhlas. Ngehadepinnya kita tarik nafas dalam-dalam terus lepaskan perlahan, tapi aku tetep aja ngga ngerti tentang itu semua. Kadang aku sendiri Tanya ke orang-orang, gimana cara nikmatin sakit selain dari kata ikhlas, sabar, besar hati, dan jangan dilawan.

Ikhlas, iya semua orang tau kok ikhlas. Tapi apa semua orang tau cara nerapin yang namanya ikhlas? I don’t think so… semua orang bisa kok bilang “aku ikhlas” tapi dalam hati? Siapa tau?

Sabar, ada yg bilang sabar itu ada batasnya. Bukan, bukan sabar yg ada batasnya. Yang namanya sabar itu ngga terbatas. Cuma kemampuan kita buat bersabar itulah yang ada batasnya. Kita semua bisa bilang sama semua orang buat sabar. Tapi kita sendiri bisa ngga nerapin sabar?

Aku gatau gimana caranya nikmatin yang namanya sakit… gimana buat ngejadiin sakit itu sebagai ketegaran kayak yang orang-orang bilang. Aku sendiri juga gatau gimana caranya biar aku tetep bisa bertahan sama keadaan kayak gini, I mean keadaan sakit dan jadi ketegaran. Sampai akhirnya aku ngga sengaja baca tulisan gini di twitter “Taurus : sebaiknya berdamai sama keadaan” bukan maksud buat percaya sama yang namanya zodiac. Cuma brasa di tampar sama beginian -___-“

Kadang berfikir,
Iya… mungkin memang harus damai sama keadaan, mungkin dengan gitu aku bisa maknain “nikmatnya rasa sakit”

yang aku tau, beda kepala beda kehidupan pasti beda juga cara memaknai yang namanya rasa sakit.. ya kan?

sampe disini dulu sharenyaa. 

love and kiss,
strange

Sabtu, 19 Mei 2012

Terbang biarkan tak bersisa


harusnya bukan ini kelemahanku
tercaci maki kotor terhina
seharusnya ku biarkan semua terbang hingga tak bersisa
jadi aku tau ini bukan milikku
harapan itu masih sama
kosong ~ sama seperti dulu bukan?
di patahkan berkali kali sampai aku yakin aku pasti menemukan
harusnya ku biarkan terbang hingga tak bersisa
hina ya?
mengemis.. bukan, aku hanya bertahan
seperti biasa.. aku bertahan
iya berjuang dengan tololnya padahal semua hancur
harusnya aku bisa kuat
sekuat ketika aku menghisap asap dari batang demi batang rokok laknat itu
dulu aku punya kisah
sekarang?
kisah itu entah kemana, mungkin kenangan?
BUKAN!
dia ada, hanya entah dimana...


Selasa, 15 Mei 2012

Empat Asrama Hogwarts

hei gaes (halaaah -___-") Harry potter emang uda selesai episodenyaa. tapi buat kami yg Harry Potter freak, Harry Potter masih asik buat di omongin bahkan buat di khayalin. hahahaa :D oke, kita mulai! semua tau kan, kalo di Hogwarts ada 4 asrama, Gryffindor, Slytherin, Ravenclaw dan Hufflepuff. Naaahhh... now, check it out!

        Godric Gryffindor,

Godric Gryfindor adalah sosok yg bijaksana, punya kekuatan terpuji, kekuatan hati dan kebulatan tekad adalah landasan utama Gryffindor.
Godric, mendukung pula calon siswa yg berketurunan muggle (pure manusia) atau half blood (setengah penyihir setengah manusia). Godric punya peninggalan, yaitu pedang rubi yang di buat sama Goblin, cluenya... pedang ini bisa muncul kalo siswanya (yg punya sifat kayak Gryffindor) perlu. dan yg kedua topi seleksi :3

namanya punya arti "ia yang berkuasa dengan baik"









      Salazar Slytherin



 Salazar di gambarkan sebagaia orang yang haus akan kekuasaan. Slytherin adalah orang yg bisa berbicara parselmouth atau seseorang yang bisa berbicara dengan ular. makanya, asrama Slytherin di gambarkan dengan lambang ular. Pelajar yg disukainya adalah orang-orang yg ambisius, pintar, dan berani buat nentang yg namanya peraturan, dan bisa ngomong parseltongue. Salazar memilih pelajar yg terkenal licik, bercita-cita tinggi dan tentunya berdarah murni (pure wizard).
Salazar seorang legilimens yg terkenal dengan kekuasaan berdarah murni. makanya, dia menginginkan semua yang masuk ke Hogwarts adalah orang-orang yang pure wizard, bukan muggle atau half blood. 







Rowena Ravenclaw

berbeda dengan dua pendiri asrama yang lainnya, pendiri asrama Ravenclaw adalah seorang perempuan. Ravenclaw memiliki lambang burung Elang dan berwarna biru. 
berbeda dengan asrama lainnya yang kalo mau masuk ke ruang rekreasi masing-masing asrama make password, Ravenclaw ngga. cuma satu hal, kamu harus menyelesaikan teka teki yang di kasih sama pintu. hahahaa...
Rowena merupakan orang yg pinter, bijaksana, dan kreatif. ngga ada ketentuan buat masuk ke Ravenclaw, pure wizard, muggle atau half blood.














    Helga Hufflepuf


pendiri asrama Hufflepuf yg berlambangkan Badger dan berwarna kuning. Sifatnya loyal, pekerja keras, dan jujur. buat masuk Hufflepuf seenggaknya punya salah satu sifat dari Helga.
























ini sekedar informasi yang bisa gue bagi tentang pendiri-pendiri asrama di Hogwarts. makasih uda sekedar mampir blog gue buat baca-baca, buat kepo atau apapun itulaaah. hahaa,
mohon undur diri dulu yaa!

ups lupa gan :D 

masing" karakter dari asrama




love and kiss,


Strange

Senin, 14 Mei 2012

cewe buat cowo " bagi kepastian dong! "

selamat pagi, selamat senin selamat bersibuk dan beribet-ribet ria. oh iya, lama gue ga nulis blog -___- kali ini gue pengen share tentang sesuatu, but before it, gue masih bertanya-tanya tentang keadaan blog gue yg bikin gue makin aneh -_- tampilannya bikin bingung :|

masih inget tentang postingan gue? tentang cowo yg takut ngehadepin pernikahan? kali ini gue mau share tentang, cowok itu bisa ga sih kasih kepastian.. cowok atau laki-laki? tau deh ~ makhluk yg sama di ciptain Tuhan yg kehilangan tulang rusuknya (cieee) hahahaaa :D

menurut kalian, PHP (pemberi harapan palsu) banget ga sih kalo masih pacaran kalian uda di janjiin bakal di kawinin sama dia? terus akhirnya harapan itu muncul dan bener" d harepin terjadi?
terus pas di tanya lagi, dia ngehindar.. tapi menurut gue, ngehindarnya mereka itu ada beberapa faktor. pertama mereka bingung mau jawab, kedua mereka gamau ngomongin itu. kalo pun di omongin pasti jawabannya "jalannya kita masih panjang"

iya gue tau, tentang "JALAN KITA MASIH PANJANG" tapi kalo mmg lo ga ada keseriusan buat ngarah kesana, yauda jangan janjiin yg aneh" yg akhirnya jadi pikiran di si cewek :) kenyataannya cewek itu suka mikir. tapi kalo saling tuding-tudingan buat nyalahin juga ga bakal selesai.

nah awal pacaran dulu, uda komitmen? trs kenapa di lupain? atau apa? kadang gue bingung sama makhluk yg namanya cowok. niat serius tapi modal jalanin aja ya mending loncat aja ke jurang. atau modal berusaha doang, inget kepastian. kalo kenyataannya lo ntar ga mau sama si cewe pas nikah, ngapain lo janji" manis gitu -_________________-"

terserah deh yg mau caci maki, ngeshare buat open mind atau apa, gue disini cuma ngeshare berdasarkan pengalaman temen2 gue dan pengalaman gue sendiri -_-

kiss and love,

Strange :)

Minggu, 22 April 2012

1st Project Beuty Black The wedding invitation

Tampak Depan

Isi Undangan
Tampak Belakang  

Undangan belom di isi nama dan tempat calon mempelai, soalnya isi undangan di isi sama calon mempelai :D
makasih kunjungannyaaaa :D

ada caci maki?

Minggu, 08 April 2012

minta kepastian itu penting ga sih?


Selamat petang yang hampir malam! Hahahaa,

Oke ketemu lagi setelah postingan tadi siang, sekarang mau ngebahas ttg apa ya :O mmmmm ~

Oh iya, cewe-cewe cantik atau cowo-cowo ganteng. Pernah kan di gantung sama gebetan, padahal uda sama-sama tau kalo saling sayang satu sama lain. Tapi ga ada pernyataan. Menurut kalian penting ga sih pernyataan itu?
Gue sendiri pernah yang ngalamin di gantung sama gebetan, karna ga ada kepastian dari do’I jadianlah gue sama orang lain. Tapi saat itu, feeling gue buat do’I masih gede banget, then akhirnya gue nanya dengan gampangnya do’I bilang “nah kan kita uda sama2 tau ttg perasaan masing-masing jd kayaknya ga perlu lah yang namanya nembak”
-____- 

Buat gue ngungkapin perasaan itu penting, kenapa gitu? Dulu gue pernah punya temen, nah dia suka sama cowo sebutin aja namanya Andre. Dia sama Andre sama-sama tau ttg perasaan masing-masing, uda deket. Yang temen gue nganggepnya uda jadian, sedangkan si Andre pas di Tanya sama temen-temennya bilang “gue belom jadian sama dia” nyesek ga sih?

Makanya, kenapa gue bilang ngungkapin perasaan itu penting? Biar ga kejadian macam kayak ginilah. Ga enak tau, lo uda sayang-sayangnya sm tuh orang eh nyatanya dia ga nganggep lo sm dia jadian,
“trus, kalo nanti di tolak?” yang penting lo ngmg dulu kalo lo sayang sm dia. Tapi klo uda keburu di gantung, lo minta kepastian!
“tapi kan butuh pertimbangan?” iya memang, semua butuh pertimbangan. Tapi sampe kapan lo gantungin perasaan orang lain?
Well, penting atau ngganya lo ngomong tentang kepastian sih itu tergantung gimana lo nyikapinnya aja kok ! oke , sampe siini dulu share ga penting gue tentang ini :D bagi komennya ya :D

Love and kisses,
Strange