Oke, semua berawal pas gue lagi baca novelnya Aldhimas yg judulnya Flavor of Love.
di novel tersebut si tokoh utama ngebuat blog just for having fun awalnya tapi lama kelamaan dia jadi ngebahas tentang sebuah pernikahan di blognya.
dia ngebahas tentang cowo yang pada takut punya ikatan (re : pernikahan) dan disini gue akhirnya mikir -__- bener ngga sih, laki-laki pada takut klo ditanya "kapan lo kawin?"
nah terus yang jadi pikiran gue sekarang, apalagi si cowo anak bungsu pada ngomong "kakak belom nikah, adatnya kan kita ngga boleh ngeduluin!" nah trs kan ada pelangkah.. trs apaan itu gunanya?
nah gue makin ngga ngerti emang iya? cowok atau makhluk yang berjenis kelamin laki-laki itu bakal pacaran lamaaaaaaaaa, tapi ngga kunjung melamar.
oke,
menurut lo pade gimana tuh tentang "Laki-laki takut menghadapi komitmen?"
Minggu, 04 Maret 2012
Jumat, 02 Maret 2012
Memory
aku masih termenung menatap hujan sore ini, masih berharap akan ada pelangi menyapa gundahku. tapi tidak! hujan masih turun dengan derasnya bersamaan dengan air mataku.
mungkin saat itu kebodohanku, atau entahlah. itu menjadi setan di pikiranku, yang akhirnya membuat kacau sistem-sistem syaraf yang sebelumnya baik-baik saja.
seharusnya aku tidak membuka kotak itu, dan memang seharusnya aku tidak boleh tau tentang apapun di kotak itu.
"sesil, makan dulu nak.." sahut bunda dari balik pintu kamarku
"ngga nda, nanti aja makannya." suaraku parau .
aku mendengar bunda menghela nafas panjang dan melangkahkan kakinya turun, aku kembali menatap hujan yang tak juga reda. dan kembali air mataku menetes. sebenarnya bukan masalah besar yang sedang ku hadapi. tapi ketakutanku sendiri.
"itu hanya masa lalu sesil .." gumamku pada diriku sendiri. "everything will be fine" aku memeluk bantalku, basah ..
hal yang sama terus bergelayut diotakku. bukan sesal mencintai. sama sekali bukan! tapi sesal mengetahui. semua pikiran seakan bertabrak di otakku dan saling menyalahkan. aku depresi malam ini, sangat! "seharusnya aku ngga buka kotak itu!" teriakku, masih penuh dengan emosi. "seandainya aku tau bahwa itu akan menghancurkan hidupku dan segala yang aku punya!" aku bersimpuh dilantai yang dingin.
iya, kotak itu berisi tentang masa lalu orang yang sedang aku sayang saat ini. karna penasaran aku membukanya, dan ya. itu menghancurkan kinerja otakku yang awalnya sangat baik. "sesil, lihat kebodohanmu! ketakutan itu akhirnya menguasai hidupmu." gumamku,
merasa sangat bodoh, itu hanya masa lalu dan aku terus memikirkan hal itu setiap hari. seandainya bisa, aku ingin memejamkan mataku barang sebentar, dan ketika ku membuka mata. semua akan kembali baik-baik saja. tapi aku rasa itu mustahil. "kau harus merubahnya, dia orang yang berbeda sekarang!" "tapi tidak tidak. dia masih membahas 'dia'nya yang dulu! ah, damn!"
terus otakku seperti itu, dan akhirnya aku merasakan lelah. bukan fisik, tapi batin! kupaksa lupa, yang ada malah memory itu trs berputar di otakku.
masih dalam keletihanbatinku, seharusnya. aku ngga perlu tau apapun sejak hari itu .....................
Quote 1
"kamu tau rasanya di sakiti bahkan sampai kamu lupa rasanya di cintai
kamu membiarkan ia melakukan hal yang sama,
memberikan kesempatan.
ingat,
kamu butuh bahagia,
dia yang menyakitimu tak pantas mendapat cintamu"
- AR
aku. sering lupa?
aku sering lupa.
lupa bahwa aku masih kuat, lupa bahwa aku bukan seseorang yang lemah.
sering lupa bahwa aku masih percaya semua jadi yang terbaik.
dulu aku lupa,
bagaimana rasanya jatuh cinta ketika berulang kali merasakan hal yang sama.
lupa caranya tersenyum.
tapi sudahlah, masa itu lewat.
aku masih sama,
berdiri dengan kekuatanku meski terkadang lemah hadapi cercaan.
aku hanya enggan,
berteman dengan waktu dan membiarkan semua sama seperti ini.
membiarkan waktu mengendalikan semua,
ya,
suatu saat akan ku buat dia yang bertekuk lutut.
akan ku buat waktu memohon menjadi sahabat.
lupa bahwa aku masih kuat, lupa bahwa aku bukan seseorang yang lemah.
sering lupa bahwa aku masih percaya semua jadi yang terbaik.
dulu aku lupa,
bagaimana rasanya jatuh cinta ketika berulang kali merasakan hal yang sama.
lupa caranya tersenyum.
tapi sudahlah, masa itu lewat.
aku masih sama,
berdiri dengan kekuatanku meski terkadang lemah hadapi cercaan.
aku hanya enggan,
berteman dengan waktu dan membiarkan semua sama seperti ini.
membiarkan waktu mengendalikan semua,
ya,
suatu saat akan ku buat dia yang bertekuk lutut.
akan ku buat waktu memohon menjadi sahabat.
Langganan:
Postingan (Atom)