Sadar atau nggak, semua kejadian yang di tuliskan Tuhan selalu "Ajaib"
Pertemuan yang nggak sengaja pun bisa berakhir di sebuah cerita baru, yang sempat melencengkan sebuah tujuan. Bahkan yang awalnya cuma sekedar kenal akhirnya ingin lebih kenal, memastikan perasaan itu benar ada atau nggak. Atau, cuma sekedar lewat.
Oke, sekali lagi aku bilang. Tuhan selalu "Ajaib"
Ini aku, yang ngga tau mau apa, (basically I just broke up with my ex). Ngebuka hati pun rasanya sulit, dan lagi-lagi, Tujuan awalku "di stop" sementara sama Tuhan.
Berantai, tapi Tuhan merawat "sakit"nya aku dengan cara yang ajaib. Gara-gara chatting kalau aku bilang. Konyol, mungkin sebagian dari kalian mikir "aduh, ngapain sih gini aja pake di tulis" tapi beginilah caranya aku mengingat segala keajaiban Tuhan atas aku :)
Sempat sesekali aku mikir, kayaknya bakal stuck disini. Nutup hati dulu sampai... Ya.. Benar-benar, serius.
Nggak bakal pernah paham sama semua rencana Tuhan untuk segala macemnya. Bahkan saat itu aku masih susah menemui senja, karna cuma mendung.
Tapi...
Itu semua bikin aku punya kenangan, bahwa "kamu perlu mengenal dunia sekitarmu. Peduli setan sama omongan orang tentang kamu..." Aku beranjak dari sini, dari tempat yang awalnya bikin aku porak poranda dengan jalan cerita yang luar biasa hebat. Aku belajar mencintai diri sendiri dari sebuah arti di sia-siakan.
Ya, singkat cerita. Aku memang pernah di sia-siakan ;)
Keajaiban ini bener-bener terjadi, yang akhirnya bikin aku belajar bersyukur atas apa yang aku punya. Termasuk KAMU :)
dari yang 1/4 hati mau di ganti magnum :) sampe akhirnya jadi 1. Semua kejadi gitu aja, tapi puzzlenya masih harus di susun. Harus di tata lagi.
Iya, sekitar 12 minggu yang lalu. Kamu bilang semuanya, ditempat yang bisa kita bilang "aneh" tapi punya kenangan. Kamu yang suka naik turunin perasaanku, kamu yang akhirnya sempat aku buat jenuh atas segalanya, kamu yang.... kamu yang.... Keajaiban itu ada...
Ini awal segalanya, awal cerita. Puzzle yang harus di susun satu demi satu, hati yang harus di tata ulang. Memang baru sebentar sih, tapi.... Aku belajar banyak hal dari kamu.
Kamu punya mimpi... Aku... Kita....
Tanpa kamu sadari, kamu sembuhin segala hal. Walaupun terkadang, masih ada sisi yang kamu koyak.
Terimakasih masih membuat aku percaya bahwa aku masih di cintai setelah di sakiti. Masih membuatku bertahan hingga detik ini, terima kasih masih bertahan dengan segala canda, capek, sedih, air mata, bahagia... Bahkan keajaiban baru yang kamu tulis di buku harianku yang baru.
"Bukan soal kesempurnaan, bukan soal kekurangan atau kelebihan satu sama lain. Ini soal menerima.. ini soal bersyukur dan percaya, bahwa keajaiban itu selalu ada"