Minggu, 07 Juli 2013

Sudut Tanpa Batas...

Ga perlu cari tau, seberapa lama aku akan berdiri disisi yang sama di tengah letih dan jenuhku.
Ga perlu cari tau, seperti apa aku dan kamu nanti.
Ga perlu cari tau, apa aku masih bisa mendampingi kamu dan masa depanmu nanti.

Semua masih abu-abu,
Sama seperti keyakinan aku yang mulai terbengkalai tak berbekas di sudut ruangan gelap tanpa sorot lampu akhir-akhir ini.
Seberapa bisa aku bernyanyi merdu namun sendu yang nantinya di dengar malaikat maut dari dunia sana.

Iya,
Kamu ga perlu cari tau, kamu cukup lihat aku masih berdiri di sisi yang sama.
Masih mengumpulkan keberanian untuk berjalan, entah mendekat atau menjauh..

Kamu ga perlu cari tau apa aku akan berhenti sambil melepaskan kepingan harapan yang sudah mulai tumbuh lalu menghilang.
Ini sebuah antologi,

Untuk apa melibatkan aku jika ini semua tentang kamu dan hidup kamu?
Untuk apa kamu mencari tau segala hal yang terjadi jika kamu membebani pikiranku sedemikian rupa?

Harapan itu usang, iya... Lembar baruku hanya tinggal selembar, pensilku hampir patah. Sedang penghapusku di sembunyikan Tuhan entah dimana.

Maaf... Maaf... Jika masih kurang menyentuh batinmu dengan segala perjuangan yang bahkan hanya kau lihat sepintas,
Maaf... Maaf... Jika anggapanmu tentang perjuanganku hanya dilihat sebagai "menguasai"

Setidaknya Tuhan tau,
Seberapa sering aku meneteskan air mata dan berujar aku ga sanggup tapi masih di kokohkan dengan cinta abadiNya.
Seberapa sering aku memutuskan pergi tapi dikembalikan lagi dijalan yang sama.

Iya,
Aku minta maaf.. Untuk segala hal yang masih tak mampu aku sentuh dengan tangis, dan cerita yang bahkan kamu belum tentu peduli..

Ini masih ruang gelap, di sudut ruangan, tanpa batas. Dan hanya asa yang menguap...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar