dia rapuh
sayap2nya lemas
tangannya kebas
dia rapuh
bunga mawar telah menghitam
di sisinya,
dia hanya bisa menatap dari jauh,
tertegun, menunduk.
ah, apa salahnya Tuhan.
dia hanya menggenggam,
mungkin terlalu erat.
dan akhirnyaa, lepas
angin membiarkan air matanya jatuh dan mengering
kata siapa dia tidak bisa menangis?
dia bukan benda tak bernyawa
Tuhan, dia butuh rengkuhan-Mu
dia butuh cahaya-Mu
dia bukan batu!
dia bukan seonggok daging tak bernyawa.
dia merasakan luka,
hatinya hancur.
jiwanya terenggut yg lain.
mengadahkan kepalanya keatas,
bergumam "Tuhan, aku butuh dia"
"aku ingin dia bersamaku!"
"aku mendekap nya hingga aku terpejam..."
"dalam gelap.."
sebuah tempat di hatinya tampak kalut
ia hampa
rongga2 hatinya kosong
ada sesuatu disana, dulu sekali,
ketika tangannya bertautan
dan nafas yg beradu
di tengah deras hujan
"maaf, aku harus pergi. kamu menggenggam hatiku terlalu erat,
membahagiakan memang.tapi itu menyakitiku juga"
bukan maksudnya,
ia hanya takut kehilangan.
lidahnya kelu,
tubuhnya kaku
iya, dia hilang arah,
kini, semuanya telah usang
bahkan bunga yg kau berikan tlah layu
daunnya mulai gugur
seperti hatiku yg gugur kau renggut
jiwaku... entah kemana dia pergi,
bukan mencari persinggahan
tapi mencari celah
dia butuh udara
ia rebahkan tubuhnya
biarkan rerumputan menopang beratnya
dan angin berbisik, "selamat tidur. semoga kau tenang. kau bebas"
(Rara-Suluh. Malang, 2 December 2011)
I really like this combination.. :)
BalasHapus