Aku
lupa,
Aku
berada di posisi seperti ini bukan hanya sekali atau dua kali.
Berkali
kali kurasa, namun berkali-kali juga aku mampu bertahan tanpa penyangga
Tapi
kali ini? Ah Tuhan hanya inginkan aku merasakan perasaan ini agak lama.
Mungkin
juga Tuhan menginginkanku untuk rehat dulu?
Iya,
Tuhan menjadikan ini bukan tanpa alasan!
“berapa
kali kamu seperti ini? Ini bukan kali pertama kan?”
Iya…
seseorang mengingatkan betapa kuatnya aku dulu.
Iya
dulu! Dulu sebelum separuh hidupku di hempaskan angin.
Dulu
sebelum hatiku di terjang badai.
Muak!
Iya kali ini aku muak
Muak
ketika hati dan otakku berselisih
Ketika
otakku memohon untuk lupa tapi rasa memaksa untuk tinggal
Pernah
aku coba untuk bertahan ketika semua hanya jadi serpihan
Lantas
aku mundur dan menyerah, meninggalkan serpihan itu bersama potongan hatiku
Cukup
adil? Kamu mendapatkan hidupmu, menghancurkan hidupku.
Adil?
Ah mungkin, agar aku mengerti betapa berharganya hatiku
Muak
ketika aku ingat, didalam cerita hanya ada aku dan kamu.
Sampai
akhirnya bertahan menjadi sebuah kenangan yang disebut cinta dan luka
Ah
peduli setan! Biarkan sakit ini jadi kenangan. Serpihan itu tinggal kau injak
lalu buang bersama kenangannya.
Ya
Tuhan, ketika kau ijinkan aku mengingatnya. Ijinkan pula aku melupakannya.
Sellow yang
BalasHapusklo km brusaha melupa nanti jadinya tmbh inget trus
Pelan pelan sajaa :-D
eh sudah ada komentaaar, wehehehee.
BalasHapusngga ada hbungannya tauuk :p
menggalau gilak hehehe ...
BalasHapus