Sedari tadi hujan enggan turun sepertinya, matahari bersinar dengan teriknya. Aku masih duduk di sudut gelap itu, dengan otak penuh dengan pertimbangan.
Mari kita kembali saat-saat itu, masih ingat? Aku yakin tidak. Ah sudahlah, itu sudah tak penting lagi sekarang. Ini sudah petang, langit bahkan masih cerah. Masih saja di hadapkan pertanyaan seperti itu ya? Ah... Biar toh nanti terbiasa, dan akhirnya keadaan mengubah segalanya.Pernah kan aku bilang berulang kali? Tentang bagaimana aku selalu mencoba untuk membiarkan rasa ini tetap pada tempatnya. Tapi, apa kamu sadar? Justru sebenarnya bahkan kamu yang menuntutku untuk lebih mengerti kamu?
Aku harus apalagi, agar perasaan ini tetap sama. Tetap berdiri di tempat yang sama seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Sungguh, aku letih... Letih.. Aku dilema, tapi tenang. Aku masih mengingat, iya. Mengingat... Mengingat keping demi keping kenangan kita, hanya saja.. Aku mulai dibawah tekanan. Bolehkan aku menolak bertahan kali ini?
Senin, 28 Januari 2013
Kamis, 24 Januari 2013
Untitled #PesanTengahMalam
Jadi begini,
Aku memulai dengan sebuah keputusan. Kalau pun kamu bilang ini sebuah kesalahan, mungkin ini kesalahan terindah yang pernah aku buat. Aku dan kamu memulai dengan saling memperjuangkan sebuah rasa, yang berada pada keadaan salah. Aku berhenti melawannya, dan menyerah pada hati untuk memperjuangkan sebuah rasa yang aku anggap pantas.
Kamu tau persis bagaimana aku rasa yang aku ciptakan untukmu, disela logika dan perasaan yang baru tergoncang. Kamu tau bagaimana mencintai kamu itu terasa susah. Tapi aku masih ingin mempertahankan rasa ini karna aku letih dengan keadaan masa lalu.
Aku memulainya dengan menggantungkan harapan, di telapak tangan Tuhan. Bukan hanya pada bintang, berharap malaikat memeluk doaku dan membawanya pada Tuhan. Mungkin aku salah ya? Membayangkan sesuatu yang indah dan pantas untuk aku perjuangkan awalnya. Bukan begitu?
Aku menyadari kesalahanku, egoku terlalu besar dan ya! Dia menang, semua itu memberikan aku pelajaran. Bahkan sampai sekarang. Apa kamu ingat, aku pernah memandangmu dalam diam, memperhatikanmu dalam sunyi? Bahkan aku pernah ada ketika sepi merenggutmu. Bahkan kali ini, masih dengan perasaan yang sama.
Kamu memintaku untuk mengerti tentang segalanya, apa ini hanya tentang kamu? Lalu tentang aku? Tentang kita? Bahkan sedikit pun kamu enggan menengok dimana aku masih berdiri.
Apa aku bayanganmu? Kamu menempatkan aku dibelakangmu, sedangkan aku? Lihat, dimana kamu berada. Di sampingku bukan? Karna kamu bukan bayanganku.
Mungkin aku hanya sebagian dari hatimu dan bukan sebagian dari hidupmu, iya.. Aku bahkan mengerti sedikit demi sedikit. Bahkan hampir keseluruhan. Aku sadar, aku tak mampu menggantikan kenanganmu dengan dia. Aku paham, bahkan mungkin dia tertawa sekarang. Aku tak peduli. Aku mungkin berdiri disini, dengan senyum yang sama. Mengingat, kamu bertahan dengan egomu, aku dengan egoku. Kamu lelah, aku menyerah.. Adil?
Tapi nanti, ketika aku mulai menghilang. Dengan rasa yang akhirnya berubah jadi serpihan,ini saatnya kamu mengerti ya? Bahwa mencintai kamu itu.. Sulit...
Kamis, 10 Januari 2013
Adam & Hawa : Laki-laki & Perempuan
Entah benar atau salah. Aku hanya ingin berbagi sebuah kisah dan sebuah alasan.
Hawa di ciptakan dari tulang rusuk seorang Adam bukan? Dengan alasan agar Adam mempunyai keturunan dan Adam mempunyai seorang pendamping.
Tapi taukah,
di balik antara salah dan benar.
Hawa di ciptakan ketika Adam sedang tertidur. Sekali lagi, entah benar atau salah.. Ketika Hawa di ciptakan dari tulang rusuknya. Adam sedang tertidur, mungkin Tuhan tak ingin Adam merasakan sakit ketika salah satu tulang rusuknya di ambil untuk di jadikan seorang perempuan.
Mungkin ini pula salah satu alasan, kenapa laki-laki dan perempuan berbeda. Kenapa laki-laki dengan logikanya dan perempuan dengan perasaannya.
Tapi sumpah, bukan karna aku perempuan lantas aku membanggakan diri. Bukan, bukan itu. Hanya saja kenyataan menggambarkan seperti itu. Laki-laki pada kenyataannya sepersekian persen di gunakan logika, berwadahkan ketenangan sayang... Cenderung pada akhirnya gampang menyepelekan. Kembali lagi, Tuhan menciptakan Hawa ketika Adam tertidur untuk menghindari rasa sakit. Logika sering di jadikan sebuah alasan. Lantas? Iya, Tuhan menghindarkan mereka dari rasa sakit.
Perempuan itu?
Ah, iya kita tau kan.. Perempuan makhluk Tuhan yang selalu berkecimpung dengan emosi. Namun sekali lagi, perempuan di ciptakan dengan rasa sabar yang LUAR BIASA ah entah di sebut apa :) Buktinya, sepersekian kali di beri sakit, di tinggalkan luka, masih bisa berdiri dengan sumber kekuatan yang sama. HATINYA :)
Meski sering berujar "Sabarku habis" tapi kenyataannya, masih disisakan sabar yang... Tidak terhingga. Letihnya mereka itu tanda terhentinya air matanya menangisi dia yang di cintainya.
"Tuhan menciptakan perempuan dan laki-laki dengan kodrat yang sama tapi dengan luas hati yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah pijak dimana seorang laki-laki meletakkan sumber kekuatannya. Dia yang menyebutmu "sebagian dari hidup dan hatinya" dan ingat bahwa ada kamu untuk tujuan Pulang"
Hawa di ciptakan dari tulang rusuk seorang Adam bukan? Dengan alasan agar Adam mempunyai keturunan dan Adam mempunyai seorang pendamping.
Tapi taukah,
di balik antara salah dan benar.
Hawa di ciptakan ketika Adam sedang tertidur. Sekali lagi, entah benar atau salah.. Ketika Hawa di ciptakan dari tulang rusuknya. Adam sedang tertidur, mungkin Tuhan tak ingin Adam merasakan sakit ketika salah satu tulang rusuknya di ambil untuk di jadikan seorang perempuan.
Mungkin ini pula salah satu alasan, kenapa laki-laki dan perempuan berbeda. Kenapa laki-laki dengan logikanya dan perempuan dengan perasaannya.
Tapi sumpah, bukan karna aku perempuan lantas aku membanggakan diri. Bukan, bukan itu. Hanya saja kenyataan menggambarkan seperti itu. Laki-laki pada kenyataannya sepersekian persen di gunakan logika, berwadahkan ketenangan sayang... Cenderung pada akhirnya gampang menyepelekan. Kembali lagi, Tuhan menciptakan Hawa ketika Adam tertidur untuk menghindari rasa sakit. Logika sering di jadikan sebuah alasan. Lantas? Iya, Tuhan menghindarkan mereka dari rasa sakit.
Perempuan itu?
Ah, iya kita tau kan.. Perempuan makhluk Tuhan yang selalu berkecimpung dengan emosi. Namun sekali lagi, perempuan di ciptakan dengan rasa sabar yang LUAR BIASA ah entah di sebut apa :) Buktinya, sepersekian kali di beri sakit, di tinggalkan luka, masih bisa berdiri dengan sumber kekuatan yang sama. HATINYA :)
Meski sering berujar "Sabarku habis" tapi kenyataannya, masih disisakan sabar yang... Tidak terhingga. Letihnya mereka itu tanda terhentinya air matanya menangisi dia yang di cintainya.
"Tuhan menciptakan perempuan dan laki-laki dengan kodrat yang sama tapi dengan luas hati yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah pijak dimana seorang laki-laki meletakkan sumber kekuatannya. Dia yang menyebutmu "sebagian dari hidup dan hatinya" dan ingat bahwa ada kamu untuk tujuan Pulang"
Senin, 07 Januari 2013
Aku, dan Kamu - Lahir dengan SEBUAH TUJUAN.
Pernahkan menyesal di lahirkan di dunia ini? ah aku rasa semua orang pernah merasa seperti itu. Entah, karna kecewa atau apapun itu di sebut. Aku sendiri pernah merasakan hal itu, bukan bukan... Ini bukan curhat.
Pernahkan kesal karna semua orang memandang sebelah mata atas apa yang kita lakukan? Atau bahkan membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain yang bisa di bilang "dia segalanya" . Aku bahkan sering membandingkan diri dengan orang lain ketika aku merasa "oke, i can't do like he/she doing!"
Pernah ada pertanyaan "kenapa harus di lahirin di dunia ini kalo gini?"
Pertanyaan demi pertanyaan yang sama pasti sering terlintas di otak kita walaupun kita tidak menyadari itu.
But.
We're never know that God has a purpose. Maksudnya, kita lahir di dunia ini bukan tanpa sebab. Kita lahir di dunia ini dengan tujuan. Entah apapun tujuan apapun yang di rencanakan Tuhan. Itulah sebabnya.
"Kita lahir bukan tanpa kekosongan ruang", kita ada karna cerita di buku kontrak kita seperti itu.
Apapun yang kamu lakukan, apapun cerita yang sudah kamu goreskan, apapun yang pernah kamu sesalkan. Bukan berarti tanpa jawaban..
Sadar atau tidak,
Kita di lahirkan dengan kebahagiaan dan kesakitan di sela-selanya. Dengan cerita dan tujuan di akhirnya.
"kamu hebat dengan caramu memandang sesuatu, karna kamu dilahirkan dengan tujuan. Kamu di lahirkan dengan sejuta mimpi. Kamu di lahirkan untuk menjadi seseorang. Ya! Orang hebat, orang yang akan menantang dunia dengan kebaikan yang kamu miliki! Kamu bisa dengan caramu.. Ya, kamu.. Kamu yang pernah merasa pesimis dengan dunia. Percayalah, ada kekuatan yang bahkan kamu ga pernah tau..."
Pernahkan kesal karna semua orang memandang sebelah mata atas apa yang kita lakukan? Atau bahkan membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain yang bisa di bilang "dia segalanya" . Aku bahkan sering membandingkan diri dengan orang lain ketika aku merasa "oke, i can't do like he/she doing!"
Pernah ada pertanyaan "kenapa harus di lahirin di dunia ini kalo gini?"
Pertanyaan demi pertanyaan yang sama pasti sering terlintas di otak kita walaupun kita tidak menyadari itu.
But.
We're never know that God has a purpose. Maksudnya, kita lahir di dunia ini bukan tanpa sebab. Kita lahir di dunia ini dengan tujuan. Entah apapun tujuan apapun yang di rencanakan Tuhan. Itulah sebabnya.
"Kita lahir bukan tanpa kekosongan ruang", kita ada karna cerita di buku kontrak kita seperti itu.
Apapun yang kamu lakukan, apapun cerita yang sudah kamu goreskan, apapun yang pernah kamu sesalkan. Bukan berarti tanpa jawaban..
Sadar atau tidak,
Kita di lahirkan dengan kebahagiaan dan kesakitan di sela-selanya. Dengan cerita dan tujuan di akhirnya.
"kamu hebat dengan caramu memandang sesuatu, karna kamu dilahirkan dengan tujuan. Kamu di lahirkan dengan sejuta mimpi. Kamu di lahirkan untuk menjadi seseorang. Ya! Orang hebat, orang yang akan menantang dunia dengan kebaikan yang kamu miliki! Kamu bisa dengan caramu.. Ya, kamu.. Kamu yang pernah merasa pesimis dengan dunia. Percayalah, ada kekuatan yang bahkan kamu ga pernah tau..."
Kamu Kuatkan?
Hari ini mendung ya? Ah... Setiap hari juga hujan.
Kamu masih duduk di tepiannya? Sudah, kamu waktunya berhenti. Kamu pernah tanyakan, berhenti apa? Berhenti menangis, berhenti menyesali keadaan.
Ini sudah terjadi, kamu terlanjur masuk dan basah. Bukan berarti kamu tidak bisa keluar dan mengeringkan diri kan?
Kamu jangan pernah merasa bahwa ini sia-sia. Tidak ada yang sia-sia. Ayo sudah, berdirilah. Hadapi ini semua. Kamu bukan pengecut yang takut dengan kenyataan bahwa kamu sudah tidak bersama dia lagi kan?
Iya, semua orang pernah merasakan takut. Begitu juga aku. Tapi keberanianku jauh lebih besar di banding rasa takutku. Yang ku takutkan hanya satu, aku membiarkan rasa sakit itu menjalar hingga ke urat nadiku.
Bukan, bukan tidak bisa di sembuhkan. Bisa, hanya saja kamu jangan menunggu waktu yang menyembuhkan. Lakukan sendiri karna kamu yang merasakan.
Jangan terus-terusan kamu merasakan dengan rasa. Beri kesempatan akalmu menyembuhkan. Kamu tau, kamu lebih baik berdiri sekarang, tantang dunia. Dan buktikan kamu bisa. Karna kamu hebat dengan caramu berfikir dan caramu mencintai...
Kamu masih duduk di tepiannya? Sudah, kamu waktunya berhenti. Kamu pernah tanyakan, berhenti apa? Berhenti menangis, berhenti menyesali keadaan.
Ini sudah terjadi, kamu terlanjur masuk dan basah. Bukan berarti kamu tidak bisa keluar dan mengeringkan diri kan?
Kamu jangan pernah merasa bahwa ini sia-sia. Tidak ada yang sia-sia. Ayo sudah, berdirilah. Hadapi ini semua. Kamu bukan pengecut yang takut dengan kenyataan bahwa kamu sudah tidak bersama dia lagi kan?
Iya, semua orang pernah merasakan takut. Begitu juga aku. Tapi keberanianku jauh lebih besar di banding rasa takutku. Yang ku takutkan hanya satu, aku membiarkan rasa sakit itu menjalar hingga ke urat nadiku.
Bukan, bukan tidak bisa di sembuhkan. Bisa, hanya saja kamu jangan menunggu waktu yang menyembuhkan. Lakukan sendiri karna kamu yang merasakan.
Jangan terus-terusan kamu merasakan dengan rasa. Beri kesempatan akalmu menyembuhkan. Kamu tau, kamu lebih baik berdiri sekarang, tantang dunia. Dan buktikan kamu bisa. Karna kamu hebat dengan caramu berfikir dan caramu mencintai...
Kamis, 03 Januari 2013
Puzzle
Masih terasa sisa percecokan kita dua jam yang lalu, dengan sisa genangan air becek selepas hujan. Senja masih engga menampakan sinarnya dan membiarkan mendung memenuhi singgasananya. Miris ya? Bukan miris, tapi rasa itu terinjak lalu terkapar.
Aku masih menutup diri untuk menemui malam, biar gelap yang sambut kepingannya. Kamu sudah temukan pecahannya? Dimana? Jangan kamu bawa, kembalikan itu padaku. Itu bagian tubuhku yang seharusnya kamu kembalikan, bukan kamu ambil lalu kamu sembunyikan. Aku letih mencari puzzle yang kurang satu ini. Bukannya dulu aku sudah izinkan kamu bawa tapi kamu hancurkan berkali-kali sampai akhirnya kamu hilangkan?! Lalu ketika aku sudah menemukan, kamu minta itu kembali. Aku beri kesempatan kesekian kali, oke. Sekian kali, lalu kamu sembunyikan dan kamu bilang "aku cuma gamau kamu pergi, itu aja"
Aku masih menutup diri untuk menemui malam, biar gelap yang sambut kepingannya. Kamu sudah temukan pecahannya? Dimana? Jangan kamu bawa, kembalikan itu padaku. Itu bagian tubuhku yang seharusnya kamu kembalikan, bukan kamu ambil lalu kamu sembunyikan. Aku letih mencari puzzle yang kurang satu ini. Bukannya dulu aku sudah izinkan kamu bawa tapi kamu hancurkan berkali-kali sampai akhirnya kamu hilangkan?! Lalu ketika aku sudah menemukan, kamu minta itu kembali. Aku beri kesempatan kesekian kali, oke. Sekian kali, lalu kamu sembunyikan dan kamu bilang "aku cuma gamau kamu pergi, itu aja"
Langganan:
Postingan (Atom)