Kamis, 24 November 2011

Berada di antara TITIK dan KOMA


"....... rasa sayang itu ikhlas, bukan karna adanya paksaan"
percakapan singkat, tapi sakit dihati.
ketika perasaan memutuskan untuk menjadi raja,
ketika logika lebih memilih untuk mengalah,
dan akhirnya muncul perang antara keduanya.

ketika akhirnya otak lebih memilih untuk berhenti berjuang,
namun hati tetap memilih untuk menunggu.
dan sekali lagi, perang antara keduanya terjadi.

Ya.
aku berada di antara titik dan koma,
bukan dalam sebuah buku.
tapi sebuah cerita real yang sedang aku tulis ceritanya.
lembar demi lembar dan sekarang aku berada digaris akhir.

bagaimana bisa, kamu setia menunggunya ?
sedangkan seluruh hatinya diberikan untuk orang lain..
bagaimana bisa, kamu tetap setia memperhatikannya?
sedangkan di otaknya  bukan kamu?

ini yang namanya tulus?
sakit hati yang dirasa sendiri..
menyalahkan diri sendiri karna dengan tololnya masih menunggu dia.
itu karna,
hati lebih memilih menunggu. meski nanti, dia harus terluka.

aku berada digaris akhir, ah bukan-bukan.
di kalimat terakhir,
dimana aku berada di antara titik dan koma,
dimana aku harus memilih.
koma ; aku memilih untuk melanjutkan kalimat dan terus merangkainya.
atau titik?
titik ; itu berarti aku harus berhenti. menutup dan membiarkan kisah itu terbengkalai...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar