Kamis, 24 November 2011

Kurengkuh, kupeluk... Lalu terpejam. "Tuhan, aku berhenti" kataku

Sore ini, langit tak semurung biasanya.
Awalnya panas, lalu mendung. berharap turun hujan karna hatiku sedang murung siang itu. tak lama, langit sepertinya tak rela aku murung. Dia meminta matahari memunculkan sinarnya meski tak secerah sebelumnya.

hari ini sama seperti sebelumnya,
aku menangis lagi dan kali ini merasakan sakit yang amat dalam.
kata anak gaul sih "galau"
Murung, tapi ntah...
aku bahkan hanya tertawa kecil ketika mereka melontarkan canda itu.

kembali terisak, hati dan otakku tak mampu menampung.
hanya diam, sesenggukan..
"maaf ya hatiku" ujarku, lalu diam.

wajah masih berada disela-sela ransel pink dan cardigan unguku.
masih dengan alunan dari secondhand serenade - it's not over berusaha mengembalikan mood yang tiba-tiba menghilang dan memberikan kesempatan untuk aku uring-uringan tak karuan.

'dia' membrontak. 'dia' tidak mampu, 'dia' berteriak.
aku hanya merengkuhnya, dan kupeluk. dan berkata "Tuhan, aku berhenti" kataku dalam hati. dan membiarkan 'dia' menangis sejadinya dipelukanku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar